Telkom 3S, Babak Baru Satelit Telekomunikasi Indonesia



Telkom 3S, Babak Baru Satelit Telekomunikasi Indonesia
Assalamu’alaikum kali ini saya akan memberi sedikit informasi tentang Satelit baru Indonesia yaitu TELKOM 3S...
Tampa banyak basabasi lagi marikita lansung aja untuk melihat apasaja keunggulan dan manfaat dari satelit satu ini...
     1.    Satelit Telkom 3S

Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia.Satelit Geostasioner adalah Satelit buatan yang ditempatkan pada posisi diatas equator dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi.Telkom-3S merupakan setelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012 Setelit Telkom-3S merupakan satelit keempat milik Telkom setelah Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3.

Telkom-3S akan dilengkapi dengan 24 transponder C-band, 8 sambungan transponder Extended C-band, dan 10 transponder Ku-band. Transponder C-band akan mencakup wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, transponder sambungan C-band akan mencakup Indonesia dan Malaysia.Sedangkan muatan Ku-band dikhususkan hanya untuk cakupan wilayah Indonesia.Telkom-3S memiliki berat sekitar 3.500 kilogram dan memiliki masa aktif selama 15 tahun.Pembuatan satelit Telkom-3S dikhuskan untuk melayani siaran televisi kualitas tinggi (High-Definition Television) dan layanan komunikasi GSM dan Internet

2.    Peluncuran Telkom 3S

Telkom-3S akan diluncurkan pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB oleh perusahaan peluncur satelit milik Eropa, Arianespace. Peluncuran Telkom-3S akan menggunakan roket Ariane 5 ECA dari Kourou, Guyana Perancis. Untuk melakukan peluncuran ini, Telkom telah mengadakan tender perusahaan peluncur satelit yang dilaksanakan pada akhir 2013 dan menghasilakn Arianespace sebagai pemenangnya. Telkom-3S akan menjadi satelit ketujuh dan menambah 6 satelit milik Indonesia lainnya, yaitu Indosat-2, Palapa D, Palapa C2, Telkom-1, Telkom-2, dan Garuda-1, dan.

3.    Kontrak Telkom 3S

Satelit Telkom-3S dibangun atas kerjasama Telkom Indonesia dengan Thales Alenia Space. Kontrak pengadaan satelit yang dilakukan antara Telkom dan Thales Alenia Space bernilai $ 199,7 juta yang ditandatangani pada Juli 2014.


             4.      Manfaat Telkom 3S
a.    Untuk Wirausaha

Melakukan wirausaha atau bisnis adalah salah satu mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh orang Indonesia. Ketika bisnis itu berjalan lancar, semangat untuk terus berusaha akan terus menyala namun ketika bisnis itu tersendat, semangat bisa pudar, bahkan bisa bangkrut. Salah satu yang memegang kunci sukses sebuah bisnis adalah komunikasi. Komunikasi menjadi hal penting karena menghubungkan penjual dan pembeli, baik yang berada dalam satu ruangan maupun yang tidak. Dengan kecanggihan teonologi di era digital ini, komunikasi antar penjual dan pembeli yang tidak berada di lokasi yang sama bisa terasa dekat.

b.    Dalam Pendidikan

Manfaat lainnya adalah untuk bidang pendidikan. Kualitas pendidikan secara umum akan meningkat karena akses internet yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia akan membuka jendela ilmu pengetahuan dari berbagai belahan dunia. Guru dan murid akan jauh lebih mudah mendapatkan berbagai materi yang dibutuhkan dalam pembelajaran di kelas. Pihak sekolahpun dapat menggunakan TV channel (salah satu bentuk aplikasi pemanfaatan satelit 3S) untuk mendapatkan banyak sumber atau bahan ajar visual di sekolah.



Belum lama Telkom mengundang 250 siswa sekolah yang berada di daerah 3T dan yang mempunyai Stasiun Bumi Kecil (SBK) seperti daerah Merauke, Nunukan, Flores, dan Sabang, beserta ratusan santri dan anak-anak panti asuhan yatim piatu untuk melakukan kegiatan Jelajah Angkasa Anak Bangsa dalam acara Widya Wisata yang tujuannya tidak lain adalah untuk mengenalkan satelit dan manfaatnya bagi komunikasi masyarakat Indonesia. Kegiatan ini bertempat di Stasiun Pengendali Utama Satelit Cibinong Jawa Barat. Dalam kesempatan itu diberikan juga pengalaman jelajah dengan menggunakan virtual reality video perjalanan dari bumi menuju angkasa dan Dome Planetarium.

    5.    Perkembangan teknologi
    
     Satelit pertama yang dioperasikan PT Telkom ialah satelit Palapa A1 yang diluncurkan pada 9 Juli 1976, saat perusahaan itu bernama Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel). Itu adalah satelit pertama milik Indonesia sekaligus menjadikan Indonesia negara ketiga di dunia yang punya satelit komunikasi domestik setelah Kanada dan Amerika Serikat.

    Di masa lalu, satelit harus berputar bak gasing agar stabil. Pola pergerakan itu membuat bentuk satelit selalu tabung dan antena berada di kepala satelit. Repotnya, bentuk tabung membuat dimensi satelit terbatas sehingga daya muat satelit lebih terbatas. "Sejak 1990-an mulai dikenalkan bentuk satelit kotak,Satelit tak lagi berputar karena yang berputar adalah komponen kecil dalam satelit. Dimensi lebih besar membuat kapasitas satelit membesar dan banyak perangkat elektronik bisa dibawa.

    Bentuk itu membuat antena tak hanya bisa dipasang di kepala, tetapi juga di sisi timur dan barat satelit. Di sisi utara-selatan ada panel surya.Selain itu, pengendalian satelit kini lebih banyak dengan sistem otomatis sehingga tak butuh banyak petugas pengendali. Berkembangnya teknologi digital membuat perlakuan sinyal lebih mudah karena suara, data, atau video diperlakukan sama sebagai data.Hal lain yang menguntungkan ialah umur satelit makin panjang. 

   Palapa A1 hanya berusia tujuh tahun. Kini, sejumlah satelit mampu beroperasi sampai 20 tahun. Pertambahan umur hidup satelit itu karena sistem dan teknologi pengendalian satelit makin baik dan tangki bahan bakar yang bisa dibawa satelit kian besar.Namun, tantangan terbesar Indonesia adalah mampu membuat satelit secara mandiri. Meski sudah 18 satelit telekomunikasi dimiliki Indonesia, semuanya dibeli dari negara lain. Padahal, kebutuhan satelit Indonesia terus bertambah. Teknologi satelit bersifat terbuka, bisa dikuasai negara mana pun, tak setertutup teknologi roket."Indonesia mampu membuat satelit mandiri. Perekayasa Indonesia baru mampu membuat satelit mikro. Pembuatan satelit telekomunikasi amat mungkin dilakukan dan direncanakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, tetapi itu butuh dukungan kuat pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, dan semua elemen bangsa.

Nah itulah sedikit informasi dari saya...
Semoga informasi kali ini bisa bermanfaat untuk kita semua sekian terimkasih
Saya zakky salam teknologi
Wassalam...






EmoticonEmoticon